🐏 Doa Meminta Pertolongan Dewi Kwan Im
Konon Dewi Kwan Im bersembahyang di atas batu di Kon Im, salah satu tempat sembayang paling besar di vihara ini. Ada cerita menarik mengenai pembangunan vihara ini berdasarkan cerita tutur masyarakat. Ketika pulang dari melaut, seorang nelayan mendapati sebuah patung tersangkut di jaringnya. Dia meletakkan patung itu di pantai.
Kalauanda memiliki belief system Hindu, maka memang anda akan melihat dewa dewi Hindu yg kita semua tahu very glamorous. Pokoknya glamour deh. Ada kalungan bunga dan sebagainya, dan baunya itu wangiiii sekaleh. Kalau anda sayang sama Dewi Kuan Im, maka anda juga akan melihat sang Dewi yang selalu anggun.
BaksoDoa Ibu terletak di kawasan Jalan Sompok Baru, Kecamatan Semarang Selatan, Kabupaten Semarang. Selanjutnya ada "Dewi Kwan Im" yang merupakan salah satunya Dewi di sini. Dewi ini memiliki paras yang cantik sehingga orang yang meminta pertolongan pada Dewi ini pasti berhubungan dengan aura seseorang. Setelah itu ada Dewa Peradilan
Terdapatbeberapa legenda lainnya terkait tentang asal-usul Dewi Kwan Im. Dalam kitab Hong Sin Yan Gi / Hong Sin Phang ("Penganugerahan Dewa") disebutkan bahwa sebelum ia dikenal dengan sebagai Dewi Kwan Im, ia dikenal dengan nama Chu Hang.Ia merupakan salah satu murid dari Cap Ji Bun Jin (12 Murid Cian Kauw Yang Sakti). Miao Shan Selain itu, menurut Kitab Suci Kwan Im Tek Too yang disusun
KesesatanTenaga Dalam. Diposting oleh Team Ihya As-Sunnah di 10:29 PM. Ada berbagai macam teori yang dibuat agar tenaga dalam dapat diterima pada berbagai lapisan masyarakat. Selama saya dahulu mendalami senam pernapasan tenaga dalam ada dua konsep teori yang melingkupi tenaga dalam. Pertama para praktisi tenaga dalam mencoba menghalalkan senam pernapasan tenaga dalam dengan mengilmiahkan
Dikemudian hari, Beliau identik dengan perwujudan dari Budha Avalokitesvara. Secara absolut, pengertian Avalokitesvara Bodhisatva dalam bahasa Sansekerta adalah : valokita (Kwan / Guan / Kwan Si / Guan Shi) yang bermakna Melihat ke Bawah atau Mendengarkan ke Bawah. awah disini bermakna ke dunia, yang merupakan suatu alam (lokita). svara (Im
PatungDewi kwam Im bermasker ini dibuat oleh empat pekerja. Alasan dipakaikannya masker ke mulut Patung Dewi Kwam Im bertujuan untuk doa. Yang dimana doa dipanjatkan berupa segera berakhirnya pandemi Covid-19. Pemasangan masker tersebut dilakukan di Kuil Hokokuji Aizu Betusin, Prefektur Fukushima,Negara Jepang.
DewiKwan Im memberitahukan kalau batu yang dimaksud Guruku adalah rupang yang terbuat dari batu dan Dewi Kwan Im juga meminta agar aku memperhatikan sekitar meja altar. Aku baru tersadar, ternyata rupang, aku malah mengira akan mendapatkan batu cincin yang bisa timbul sendiri di vihara itu.
.
Seorang umat Tri Dharma terlihat bedoa di altar Dewi Kwan Im di Klenteng Tay Kak Sie Semarang. IDN Times/Fariz Fardianto Semarang, IDN Times - Memasuki tahun 2022, perayaan Imlek akan jatuh pada tanggal 1 Februari nanti. Segala persiapan mulai dilakukan oleh sejumlah klenteng di Kota Semarang. Salah satu persiapan yang mencolok dilakukan oleh pengelola Klenteng Tay Kak Sie yang terletak di Gang Lombok, kawasan Pecinan, Kecamatan Semarang Tengah. Di tengah suasana pandemik COVID-19 yang masih melanda seluruh dunia termasuk Kota Semarang, untuk kedua kalinya perayaan Imlek tahun ini akan digelar secara terbatas. Sebagai klenteng tertua di Kota Semarang, Klenteng Tay Kak Sie mulai menyiapkan perayaan Imlek pada Sabtu 15/1/2022. Sedari pagi, sejumlah umat Tri Dharma pun berdatangan untuk bersembahyang di depan altar dewa-dewi. Seorang perempuan yang memakai baju putih tampak berjalan ke depan altar utama Klenteng Tay Kak Sie untuk bersembahyang di depan altar Dewi Kwan dipanjatkan di altar Dewi Kwan Im sembari merapalkan setiap harapan agar diberi kelancaran rezeki dan kelancaran hidup di Berdoa di altar Dewi Kwan Im bisa meneladani ajarannya yang penuh welas asihIDN Times/IstimewaAndre Wahyudi, Sekretaris Yayasan Klenteng Tay Kak Sie berkata patung Dewi Kwan Im atau Dewi Welas Asih yang dipajang di altar utama menjadi salah satu bagian terpenting dari sejarah panjang Klenteng Tay Kak Sie. "Setiap umat yang datang kemari pasti menyempatkan berdoa di depan altar Dewi Kwan Im. Dengan berdoa di altarnya, maka setidaknya bisa meneladani ajaran dan sikapnya yang penuh welas asih dengan segala kemurahan hatinya. Dengan begitu kita bisa memiliki perilaku yang rendah hati dan saling menyayangi antar sesama umat manusia," kata Andre kepada IDN Times. Baca Juga Imlek 2579, Umat Berdoa di Altar 6 Dewa Penjaga Klenteng Tay Kak Sie 2. Patung Dewi Kwan Im di Tay Kak Sie sudah ada sejak tahun 1772Penampakan altar Dewi Kwan Im yang dihiasi pernak pernik berornamen merah merona di Klenteng Tay Kak Sie Semarang. IDN Times/Fariz FardiantoAndre mengaku patung Dewi Kwan Im di Klenteng Tay Kak Sie memang tergolong istimewa. Patung Dewi Kwan Im tersebut telah berusia 300 tahun. Keberadaan patung berjubah merah itu sudah ada sejak tahun 1772. Menurut Andre patung Dewi Kwan Im dibuat dari serpihan kayu sehingga membutuhkan perlakuan yang khusus. "Kita tidak bisa seenaknya memindahkan patung Dewi Kwan Im. Sebab patung yang terbuat dari serpihan kayu dan usianya yang mencapai 300 tahun sangat rawan rusak kalau dipegang sembarangan," ungkapnya. 3. Patung Dewi Kwan Im hanya dibersihkan pakai sering mengawasi proses perawatan terhadap patung Dewi Kwan Im. Saban tahun ia meminta petugas klenteng untuk mengganti jubah patung tersebut. Setiap menjelang Imlek, petugas klenteng juga dilarang mencuci patung Dewi Kwan Im menggunakan air. Untuk menghilangkan debu dan kotoran yang menempel pada bagian patung, petugas hanya boleh membersihkannya dengan mata kuas. Dengan cara itu, ia memastikan walau telah berusia ratusan tahun, namun patung Dewi Kwan Im masih terjaga keasliannya."Kita sangat hati-hati merawat patung Dewi Kwan Im. Jangan sampai ada yang rusak. Jadi, patung Dewi Kwan Im hanya dibersihkan memakai kuas. Tidak memakai cairan kimia karena tetesan air bisa merusak struktur patung yang terbuat dari sisa-sisa kayu," akunya. Andre mengatakan keberadaan patung Dewi Kwan Im juga menyimpan sejarah yang unik. Patung itu semula berasal dari Klenteng Kwan Im Eng yang terletak di Jalan Gang Belakang, Pecinan zaman kolonial Belanda, katanya Klenteng Kwan Im Eng terpaksa ditutup lantaran tempat pemujaan dewa-dewinya yang sempit. Sebagai gantinya, pengurus Klenteng Kwan Im Eng memutuskan memindahkan patung Dewi Kwan Im ke altar utama Tay Kak Sie."Dan memang kita gak pernah mengeluarkan patung Dewi Kwan Im. Dalam sejarahnya, patung Dewi Kwam Im hanya sekali seumur hidup dibawa keluar klenteng. Itu terjadi saat Semarang dilanda badai La Nina tahun 2005 silam. Waktu itu, patung Dewi Kwan Im dibawa ke Pantai Marina untuk didoakan sekaligus meminta pertolongan kepada Tuhan agar masyarakat Semarang terhindar dari marabahaya," Ada 29 patung dewa-dewi penjaga Klenteng Tay Kak SieAltar Dewi Thian Siang Seng Hoo atau dewi samudera juga salah satu yang diagungkan oleh umat Tri Dharma di Klenteng Tay Kak Sie Semarang. IDN Times/Fariz FardiantoTercatat hingga saat ini Klenteng Tay Kak Sie memiliki 29 patung dewa-dewi yang senantiasa digunakan untuk berdoa bagi umat Tri Dharma. Patung Dewi Kwan Im ditaruh pada bagian terdepan altar utama dengan berbagai jenis sesaji dan ragam hiasan lilin dan pernak pernik sebagai bentuk perhormatan bagi sang patung Dewi Kwan Im, patung dewa perang dan patung dewi samudera merupakan dua patung yang paling menonjol di Tay Kak mengungkapkan patung dewi samudera bahkan konon begitu diagungkan oleh Laksamana Cheng Ho dan dibawa saat mengarungi lautan menuju Kepulauan Nusantara."Laksamana Cheng Ho ketika berlayar menuju Nusantara membawa patung dewi samudera. Dia sangat menghormati patung dewi samudera sehingga kita memilih menaruh patung dewi samudera di samping altar Kwan Im. Bagi kita yang tinggal di wilayah Pantura, dewi samudera menjadi penjaga dari bencana banjir. Kita selalu memanjatkan doa di altarnya supaya Semarang tetap aman dan tidak dilanda banjir bandang. Sebagai bentuk penghormatan, sisa abu Laksamana Cheng Ho kita taruh berdampingan dengan altarnya Dewi Kwan Im dan dewi samudera," Klenteng Tay Kak Sie bagi-bagi angpao untuk sambut ImlekKlenteng Tay Kak Sie Semarang menyambut Imlek dalam suasana pandemik COVID-19. IDN Times/Fariz FardiantoUntuk menyambut datangnya Imlek tahun ini, Tay Kak Sie membagikan lembar angpao kepada para lansia di Kota Semarang. Dimulai pada Sabtu 15/1/2022 hingga Minggu 16/1/2022, para lansia dari segala penjuru Kota Semarang diundang ke Tay Kak Sie untuk diberi angpao dan sejumlah paket sembako."Mengingat ini masih pandemik, kita sudah mengatur jadwal pembagian angpaonya. Tanggal 15-16 Januari dibagikan buat lansia wilayah Semarang Timur dan Semarang Selatan. Lalu tanggal 26 Januari dibagikan untuk lansia wilayah Semarang Utara, Semarang Barat dan Semarang Tengah," Sembahyangan Pek Kong akan dilakukan secara terbatasSeorang umat memakai masker saat berjalan di dalam Klenteng Tay Kak Sie Semarang. IDN Times/Fariz FardiantoSedangkan jadwal ritual penghantaran dewa atau Pek Kong akan digelar tanggal 26 Januari. Pada tanggal 27 Januari dilaksanakan ritual resik-resik umat Tri Dharma akan menggelar sembahyangan saat malam Imlek. Lalu di tanggal 2 Februari akan ada sembahyangan buka tahun. "Kita antisipasi melonjaknya jumlaj umat yang datang dengan melakukan pembatasan. Dengan status PPKM Level 2 di Semarang, kedatangan umat dibatasi 50 persen dan kita gilir jadwal ibadahnya," pungkasnya. Baca Juga Kisah Dewa Musik, Sosok Raja Penjaga Gedung Tua Pecinan di Semarang
Sejumlah pekerja memasang masker khusus di patung raksasa Dewi Kwan Im di Jepang, Selasa 15/6, sebagai doa agar pandemi virus corona berakhir. Mengutip Reuters, dibutuhkan empat pekerja selama tiga jam untuk menaikkan masker raksasa dengan tali ke atas patung putih setinggi 57 meter di kuil Houkokuji Aizu Betsuin di Prefektur Fukushima. Dewi Kwan Im di Jepang juga dikenal dengan nama Dewi Kannon atau Dewi Pengasih Mereka kemudian membentangkan masker yang terbuat dari kain jaring merah muda, berukuran 4,1 m x 5,3 m dan berat 35 kg menutupi bagian bawah wajah patung. Patung yang dibangun 33 tahun lalu itu berlubang dengan tangga spiral yang bisa dinaiki hingga di bagian bahu sang dewi. Orang-orang mengunjungi patung, yang menggendong bayi, untuk berdoa agar bayi lahir dengan selamat dan meminta berkah bagi bayi mereka yang baru lahir. Manajer kuil Takaomi Horigane mengatakan para pekerja datang dengan ide untuk masker wajah saat pembahasan diskusi tentang restorasi patung yang rusak akibat gempa pada Februari. Horigane mengatakan mereka berencana untuk tetap memasang masker di patung itu sampai situasi COVID-19 terkendali di Jepang. [na/ft]
doa meminta pertolongan dewi kwan im